Landasan 1. Jenis-jenis ibadah
Dan jenis-jenis ibadah yang diperintahkan Allah itu, antara lain: Islam , Iman, Ihsan, do’a, khauf (takut), raja’ (pengharapan), tawakkal, raghbah (penuh minat), rahbah (cemas), khusyu’ (tunduk), khasyyah (takut), inabah (kembali kepada Allah), isti’anah (memohon pertolongan), isti’adzah (memohon perlindungan), istighatsah (memohon pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), dzabh (menyembelih), nazar, dan jenis-jenis ibadah lainnya yang diperintahkan, semuanya itu hanya untuk Allah 'azza wa jalla
Dalinya adalah firman Allah
Subahanahu wa ta’ala :
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaa n Allah, maka
janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah
Allah).” (QS. Al - Jin: 18).
Karena itu, barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain
Allah, maka ia adalah musyrik dan kafir. Dalilnya dalah firman Allah ta’ala:
“Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping (menyembah) Allah,
padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya
di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.”
(QS. Al-Mu’minun: 117).
Syarah
dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
[Jenis-jenis ibadah]
Karena penulis rahimahullah telah menjelaskan bahwa kita berkewajiban
untuk beribadah kepada Al1oh saja, tanpa sekutu bagi-Nya, maka pada pembahasan
berikutnya penulis menjelaskan macam-macam ibadah.
Penulis mengatakan, "Macam-macam ibadah contohnya Islam, Iman, dan
Ihsan."
Ketiga hal tersebut adalah agama, sebagaimana terdapat dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Muslim, Dari Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhu, dia
berkata:
“Ketika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari,
tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih,
berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh
dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan
Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan
tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata," Hai Muhammad,
beritahukan kepadaku tentang Islam "
Rasulullah menjawab,"Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya
tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau
mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan
mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya."
Orang itu berkata, "Engkau benar," kami pun heran, ia bertanya
lalu membenarkannya Orang itu berkata lagi," Beritahukan kepadaku tentang
Iman"
Rasulullah menjawab,"Engkau beriman kepada Alloh, kepada para
Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan
kepada takdir yang baik maupun yang buruk"
Orang tadi berkata," Engkau benar" Orang itu berkata
lagi," Beritahukan kepadaku tentang Ihsan"
Rasulullah menjawab,"Engkau beribadah kepada Alloh seakan-akan engkau
melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti
melihatmu."
Orang itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku tentang kiamat"
Rasulullah menjawab," Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari
yang bertanya."
Selanjutnya orang itu berkata lagi,"beritahukan kepadaku tentang
tanda-tandanya"
Rasulullah menjawab," Jika hamba perempuan telah melahirkan tuan
puterinya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak
berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan
bangunan."
Kemudian pergilah ia, aku tetap tinggal beberapa lama kemudian
Rasulullah berkata kepadaku, "Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang
bertanya itu?" Saya menjawab," Alloh dan Rosul-Nya lebih
mengetahui" Rasulullah berkata," Ia adalah Jibril, dia datang untuk
mengajarkan kepadamu tentang agama kepadamu" (HR. Muslim)
[Seluruh ibadah hanya
boleh untuk Allah semata]
Di sini Nabi menyebut hal-hal tersebut yang mencakup seluruh agama
secara global. Seluruh jenis ibadah baik yang telah disebutkan oleh penulis maupun yang
lain, merupakan hak Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, karena itu tidak boleh
diarahkan kepada selain Alloh ta'ala
[Barangsiapa yang memalingkan ibadah
kepada selain Allah maka menjadi musyrik-kafir]
Penulis rahimahullah menyebutkan secara garis besar
jenis-jenis ibadah, di samping menyebutkan bahwa barangsiapa mengalihkan
sebagian darinya kepada selain Alloh, maka ia musyrik dan kafir. Penulis beralasan
dengan frman Alloh Ta'ala [artinya]:
"Sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan
Alloh, maka janganlah kamu semua menyembah seorangpun di dalamnya di sanping
Alloh" (Al-Jinn:18)
Dan firman Alloh Ta'ala
[artinya]:
“Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di
samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka
sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang
kafir itu tiada beruntung" (Al-Mukminun: 117)
Sisi yang dijadikan alasan dari ayat pertama adalah bahwa Alloh Ta'ala
telah memberi tahu bahwa masjid-masjid yaitu tempat-tempat bersujud atau
anggota badan yang digunakan untuk bersujud, adalah milik Alloh. Pemberitahuan
itu dilanjutkan dengan Firman-Nya, "Maka janganlah kamu semua menyembah
seseorangpun disamping Allah" Maksudnya, janganlah kamu semua beribadah kepada selain-Nya di samping beribadah kepada-Nya, misalnya
kamu bersujud kepada selain-Nya.
Sedangkan sisi yang bisa dijadikan alasan pada ayat kedua adalah bahwa
Alloh telah menjelaskan bahwa barangsiapa menyembah tuhan yang lain selain
Alloh, maka ia kafir. Sebab, Alloh berfrman [artinya], "Sesungguhnya,
orang-orang yang kafir itu tiada beruntung"
Adapun pada firman-Nya [artinya], “Padahal tidak ad a satu alasan pun
bagirya tentang itu," adalah sifat yang menjelaskan hakikat suatu perkara,
bukan sifat yang memberikan pembatasan yang mengecualikan bagi yang ada
alasannya, karena tidak mungkin ada dalil yang menunjukkan bahwa ada tuhan lain
selain Alloh.
08. Landasan Pertama. Jenis-jenis Ibadah
Reviewed by suqamuslim
on
22.22
Rating:
Tidak ada komentar: