Landasan 2. Tingkatan 2 : Iman
Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang
paling tinggi ialah syahadat. “La Ilaha Illallah”, sedang
cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan
gangguan dari jalan. Dan sifat malu adalah salah satu
cabangnya iman.
Syarah dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
[Definisi Iman]
Menurut bahasa kata "iman" mempunyai arti pembenaran
(at-tashdiq). Sedangkan dalam pengertian syar'i, iman
adalah keyakinan (i'tiqad dengan hati, pengucapan
dengan lisan serta mengamalkannya dengan anggota
badan. Sedangkan cabangnya berjumlah antara 73 hingga
79 cabang.
[Menyingkirkan gangguan dari jalan termasuk iman]
Yakni melenyapkan "gangguan", yaitut segala sesuatu
yang dapat mengganggu orang lewat, apakah berupa bebatuan, duri-durian, sampah, kotoran, sesuatu yang
berbau tak enak, dan semisalnya.
[Malu juga termasuk iman]
Malu adalah suatu sifat atau petasaan spontanitas yang
akan muncul pada diri orang yang mempunyai sifat malu
itu, dan ia akan menghalangi seseorang dari melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan muru'ah
(kesopanan, kehormatan).
Untuk menyatukan antara pernyataan Penulis
rahimahullah bahwa iman itu berjumlah antara 73 hingga
79 cabang dengan pernyataan beliau bahwa iman itu
memiliki enam rukun, maka dapat kami jelaskan sebagai
berikut. Iman yang merupakan akidah memiliki enam
asas, sebagaimana yang disebutkan dalam hadist Jibril
'alahissalam tatkala menanyakan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wassalam tentang iman, dan Nabi pun menjawab,
"Iman yaitu kamu beriman kepada Alloh, para malaikatNya,
kitab-kitab-Nya, para rosul-Nya, Hari Akhir serta
beriman kepada takdir baik dan buruk."
Sedangkan iman yang meliputi amal perbuatan dengan
segala macam jenisnya itu mempunyai cabang antara 73
hingga 79 cabang. Oleh karena itu, Alloh Subhanahu wa
Ta’ala menamakan sholat sebagai (bagian dari) iman.
Yaitu dalam firman-Nya :
"... Alloh tidak akan menyia-nyiakan begitu saja akan
'iman' kalian..."(Al-Baqoroh: 143)
Para mufassir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
iman di sini adalah sholat menghadap ke Baitul Maqdis
sebab para sahabat sebelum mendapat perintah untuk
menghadap ke Ka'bah, mereka melaksanakan sholat
dengan menghadap ke Baitul Maqdis.
Landasan Kedua (8). Tingkatan 2 : Iman
Reviewed by suqamuslim
on
21.46
Rating:
Tidak ada komentar: