Landasan 2. Rukun Iman: 2. Iman kepada
para malaikat-Nya
Syarah dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Malaikat adalah makhluk gaib yang selalu beribadah
kepada Alloh Ta'ala. Mereka sama sekali tidak
mempunyai karakteristik rububiyah maupun uluhiyah
sedikit pun. Alloh Ta'ala menciptakan mereka dari
cahaya (nur) dan telah memberikan sifat ketundukan
yang sempurna kepada mereka, serta memberikan
kekuatan untuk menunaikannya.
Alloh Ta'ala, berfirman [artinya]:
''Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada
mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan
tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam
dan siang tiada henti-hentinya" (Al-Anbiya:19-20)
Jumlah mereka banyak sekali sehingga tiada yang dapat
menghitungnya kecuali Alloh Ta'a1a. Dalam AshShohihain
disebutkan hadits yang berasal dari Anas bin
Malik tentang kisah mi'roj, bahwa Nabi diperlihatkan AlBaitul
Ma'mur di langit. Padanya setiap hari terdapat
tujuh puluh ribu malaikat yang menunaikan sholat. Jika
mereka itu telah keluar (selesai sholat), mereka itu takkan
pernah kembali ke situ. (HR. Bukhari dalam Bad'ul
Khulq, HR.Muslim dalam Kitbul Imaan)
Iman kepada malaikat mencakup empat perkara :
Pertama:
Iman dengan adanya mereka.
Kedua:
Iman dengan siapa saja dari mereka yang kita ketahui
namanya, seperti Jibril. Sedangkan yang tidak kita
ketahui namanya, kita imani secara ijmal (global)
Ketiga:
lman dengan sifat-sifat mereka yang kita ketahui, seperti
sifat Jibril, dimana Nabi telah mengabarkan bahwa beliau
shallallahu 'alaihi wassalam pernah melihat Jibril dalam
sifatnya yang asli, yang ternyata mempunyai enam ratus
sayap yang dapat menutupi cakrawala ( HR. Bukhari
dalam Bad'ul Khulq)
Kadangkala, dengan perintah Alloh Ta'ala malaikat dapat
berubah (menjelma) dalam bentuk seorang lelaki, seperti
yang petnah terjadi pada diri Jibril ketika diutus oleh
Alloh Ta'ala kepada Maryam,lalu Jibril menjelma
menjadi manusia yang utuh (sempurna). Juga seperti
yang pernah terjadi ketika Jibril mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wassalam ketika beliau sedang duduk
di tengah-tengah pan sahabat. Jibril mendatangi beliau
dengan karakter seorang lelaki yang mengenakan pakaian
sangat putih, rambutnya hitam pekat, tiada terlihat bekas
bepergian padanya, dan tak seorangpun di antara sahabat
yang mengenalnya.Ia kemudian duduk ke hadapan Nabi
shallallahu 'alaihi wassalam, lalu menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua
telapak tangannya pada kedua paha Nabi shallallahu
'alaihi wassalam. Selanjutnya Ia menanyakan kepada
Nabi tentang Islam, Iman, Ihsan serta tentang kiamat dan
tanda-tandanya. Nabi kemudian menjawabnya, lalu ia
pun pergi. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wassalam
berkata, “Ini tadi adalah Jibril yang datang kepada kalian
untuk mengajarkan kepada kalian tentang agama kalian"
(HR. Muslim)
Demikian juga para malaikat yang diutus oleh Alloh
Ta'ala, kepada Ibrahim dan Luuth. Mereka datang dalam
bentuk orang laki-laki.
Keempat:
Iman dengan apa yang kita ketahui tentang pekerjaanpekerjaan
mereka yang mereka tunaikan berdasarkan
perintah Alloh Ta'a1a, seperti mensucikan-Nya
(bertasbih) dan beribadah kepada-Nya siang dan malam
tanpa kenal lelah dan tanpa pernah henti.
Ada sebagian dari mereka yang mempunyai pekerjaanpekerjaan
khusus. Misalnya :
Jibril dipercaya untuk menyampaikan wahyu Alloh
Ta'ala. Alloh mengutusnya kepada para nabi dan rosul
untuk menyampaikan wahyu.
Mikail diserahi untuk mengatur hujan dan tumbuhtumbuhan.
Israafiil diberi tugas untuk meniup sangkakala pada saat
kiamat tiba dan dibangkitkannya makhluk.
Malakul maut diserahi untuk menggenggam (mencabut)
nyawa ketika terjadi kematian.
Malik dis'erahi untuk menjaga neraka. Dia adalah
malaikat penjaga neraka.
Para malaikat yang diserahi untuk mengatur janin di
dalam rahim. Jika seorang manusia telah sempurna empat
bulan di dalam perut (kandungan) ibunya, maka Alloh
Ta'ala, mengurus seorang malaikat kepadanya dan
memerintahkannya untuk menulis rezekinya, ajalnya,
amalnya dan sengsara atau bahagianya.
Para malaikat yang dipasrahi untuk mengawasi amal
perbuatan Bani Adam (manusia) serta mencatatnya.
Untuk setiap orang terdapat dua malaikat, yang satu di
sebelah kanan dan satunya lagi di sebelah kiri.
Para malaikat yang diserahi untuk menanyai mayit ketika
telah diletakkan di dalam kuburnya ketika itu, dua
malaikat mendatanginya untuk menanyakan kepadanya
tentang Robbnya, agamanya, dan nabinya.
Iman kepada malaikat akan menghasilkan buah yang
agung, diantaranya:
Mengetahui akan keagungan Alloh Ta'ala, kekuatan-Nya,
serta kekuasaan-Nya. Keagungan makhluk merupakan
bagian dan keagungan Kholiq.
Terima kasih (syukur) kepada Alloh Ta'ala, atas
perharian-Nya terhadap Bani Adam, di mana Dia telah
memasrahkan kepada sebagian dari para malaikat itu
untuk menjaga (mengawasi) mereka, mencatat amal perbuatan mereka, serta kemaslahatan-kemaslahatan
mereka yang lainnya.
Mencintai para malatkat atas apa yang telah mereka
tunaikan berupa penyembahan (ibadah) kepada Alloh
Ta'ala.
Ada kaum dari kalangan orang-orang yang menyimpang
yang mengingkari keberadaan malaikat itu berjisim
(mempunyai struktur tubuh atau bentuk). Mereka
mengatakan bahwa malaikat itu merupakan sebuah
ungkapan mengenai berbagai kekuatan kebaikan yang
tersembunyi pada diri para makhluk. Ini berarti
mendustakan Kitab Alloh, sunnah Rosul-Nya serta ijmak
kaum muslimin.
Allah Ta'ala berfrman [artinya]:
"Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi yang
telah menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang
memiliki sayap; masing-masing ada yang dua, tiga atau
empat ...". (Faathir: 1)
Alloh ta'ala berfirman [artinya]:
"Sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut
jiwa orang-orang kafir dengan memukul bagian muka
dan belakang mereka....". (Al-Anfaal: 50)
Alloh Ta'ala berfirman [artinya]:
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu
orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul
maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu” (Al-An'aam:
93)
Allah Ta'ala berfirman [artinya]:
“Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati
mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan
oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang
benar", dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”
(Saba': 23)
Berkenaan dengan penghuni surga, Alloh berfirman
[artinya] :
"...Sedangkan para malaikat masuk ke tempat-tempat
mereka dari segala pintu, sambil mengatakan,
'Kesejahteraan buat kalian atas kesabaran kalian'. Maka
alangkah baiknya tempat kesudahan itu" (Ar-Ro'd: 23-
24)
Dalam Shahih Al-Bukhari disebutkan hadits dari Abu
Hurairah radhiallahu'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wassalam pernah bersabda,
'Jika Alloh menc'intai seorang hamba, maka Dia
memanggil Jibril (seraya mengatakan), 'Sesunguhnya
Alloh mencintai si Fulan, maka cintailah ia!' Jibrilpun
akhirrya mencintai si Fulan itu. Setelah itu, Jibril berseru
di hadapan para penghuni langit (dengan mengatakan),
'Sesungguhnya Alloh mencintai si Fulan, maka cintailah
ia!' Akhirrya para penghuni langit itu pun ikut pula
mencintai si Fulan tersebut. Kemudian dikabulkanlah
permohonannya di dunia.” (HR. Bukhari dalam Kitab Bad'ul Khalq, HR. Muslim dalam Kitabul Birr wash
Shilah)
Di dalam Shohih Al-Bukhari juga disebutkan hadits dari
Abu Hurairah radhiallahu'anhu bahwa ia berkata: Nabi
shallallahu 'alaihi wassalam telah betsabda,
“Jika hari Jumat tiba, maka pada setiap pintu masjid yang
ada, terdapat para malaikat yang mencatat orang yang
datang lebih awal dan seterusnya. Dan ketika imam telah
duduk, maka para malaikat itu pun melipat lembaranlembaran
catatan itu dan segera mulai mendengarkan
peringatan (khutbah)'' (HR. Bukhari dalam Kitabul
Jumu'ah, HR. Muslim dalam Kitabul Jumu'ah)
Nash-nash ini dengan gamblang menunjukkan bahwa
para malaikat ttu berjisim, bukan sekedar kekuatankekuatan
maknawi, seperti yang dikatakan oleh orangorang
yang menyimpang itu. Berdasarkan konsekuensi
dari nash-nash inilah kaum muslimin berijmak.
Landasan Kedua (10). Rukun Iman: 2. Iman kepada para malaikat-Nya
Reviewed by suqamuslim
on
22.41
Rating:
Tidak ada komentar: